Anda ingin menanam stroberi di dalam pot? Stroberi, buah berwarna
merah cantik disukai oleh semua orang karena rasanya yang manis keasaman
dan segar.
Tanaman stroberi sejatinya merupakan tanaman khas dari daerah
yang beriklim subtropis. Akan tetapi, kita masih bisa memeliharanya di
Indonesia asalkan ditanam di dataran tinggi, dengan ketinggian antara
1.000-1.500 m dpl. Suhu udara di daerah ini biasanya berkisar antara
17-20 derajat dengan kelembaban mencapai 80%-90%. Selain itu, curah
hujan di dataran tinggi juga tergolong tinggi, yaitu mencapai 600-700
mm/tahun sehingga cocok bagi pertumbuhan tanaman stroberi.
Idealnya, tanaman stroberi harus mendapatkan sinar matahari
selama 8-10 jam setiap harinya. Sedangkan, pH tanah yang baik untuk
budidaya stroberi di pot adalah 6.5–7,0.
Alat dan Bahan :
- Bibit tanaman stroberi
- Pot dengan diameter 15-20 cm
- Tanah berhumus
- Pasir bersih
- Pupuk kompos
- Pestisida alami
- Sekop
Langkah-langkah :
Tahap I : Pemilihan Bibit
Bibit yang digunakan kali ini sudah berupa tanaman stroberi yang
masih kecil. Anda bisa membelinya, baik di sekitar rumah maupun secara
online dengan harga berkisar Rp 2.000/bibit tergantung jenis stroberi
yang dipilih. Kualitas bibit harus benar-benar diperhatikan karena akan
berpengaruh langung terhadap keberhasilan anda dalam membudidayakan
tanaman stroberi.
Bibit stroberi bisa dikatakan bagus apabila terlihat segar,
terdapat daun muda di pucuknya, tidak luka dan tidak berpenyakit, serta
tidak ada bagian tanaman yang mengering. Jika anda kurang teliti dalam
memilih bibit, besar kemungkinan tanaman tersebut akan mudah mati karena
kesulitan beradaptasi.
Tahap II : Penyiapan Media Tanam
Media tanam yang baik untuk mendukung pertumbuhan tanaman
stroberi adalah tanah yang gembur dan agak berpasir. Anda dapat
membuatnya dengan jalan mencampurkan tanah, pasir, dan pupuk dengan
perbandingan 5:2:1 atau sesuai dengan kondisi tanah yang anda gunakan.
Ingat, usahakan tanah yang digunakan sudah bebas dari kerikil dan sampah
plastik karena akan mengganggu pertumbuhan akar tanaman.
Selanjutnya, masukkan tanah tersebut ke dalam pot yang telah
disiapkan. Oh ya, sebelumnya pot harus diisi dulu dengan beberapa
pecahan genteng, agar saat disiram tanah tidak mudah keluar dari dasar
pot.
Tahap III : Penanaman Bibit
Setelah anda memastikan kualitas bibit tanaman dan menyiapkan
media tanam berupa tanah yang sudah diolah, selanjutnya adalah
memindahkan bibit dari polybag ke dalam pot. Pemindahan ini terbilang
mudah karena anda cukup merobek polybag, lalu menanamnya. Namun perlu
diperhatikan, anda harus melakukannya dengan hati-hati dan benar agar
tidak ada akar tanaman yang patah.
Bibit tanaman stroberi yang sudah dilepas dari polybag ini lantas
kita tanamkan ke dalam pot. Pertama, buatlah lubang di tengah-tengah
pot dengan kedalaman antara 10-20 cm. Kedua, masukkan akar tanaman ke
dalam lubang tersebut. Ketiga, kubur akar tersebut dengan menyibakkan
tanah di sekitarnya tanpa menekan untuk menghindari patahnya akar.
Berikutnya, tanaman ini sebaiknya diletakkan di teras rumah
agar terhindar dari terik matahari langsung. Setelah muncul setidaknya
10 daun dari tanaman tersebut, berarti tanaman telah siap diletakkan di
luar ruangan.
Tahap IV : Perawatan Tanaman
Bentuk perawatan tanaman stroberi meliputi penyiraman sebanyak
dua kali sehari agar kadar air dan kelembaban lingkungannya terjaga.
Tanaman juga perlu mendapatkan pestisida alami secara berkala agar
terhindar dari hama dan penyakit. Pada tanaman yang masih mudah,
hindarkan dari guyuran curah hujan langsung karena bisa merusaknya.
Tahap V : Perontokan Bunga
Mungkin anda bertanya-tanya kenapa bunga stroberi harus dirontokan? Bukankah buah stroberi akan tumbuh dari bunga ini?
Tenang, perontokan hanya dilakukan pada bunga pertama dengan
siklus dua tahun sekali. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan jumlah
buah stroberi yang akan muncul dari masing-masing tanaman. Jadi, langkah
ini opsional. Anda bisa melewatinya jika tidak sabar merasakan buah
stroberi langsung dari tanaman yang anda pelihara.
Tahap VI : Pemanenan
Tiba saatnya waktu yang paling mengasyikan. Buah yang layak
dipanen adalah buah yang sudah matang, 75% berwarna merah, dan berukuran
besar. Jika buah ingin digunakan sebagai indukan bibit, maka buah yang
dipakai harus benar-benar tua dan matang. Pemetikan buah dilakukan
dengan cara menggunting tangkai buah tersebut.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon